ISLAM AGAMA SYUMUL

FIRMAN ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA; "Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah kalian ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah syaithan, kerana sesungguhnya syaithan itu adalah musuh yang nyata bagi kalian." [TMQ AL-BAQARAH(2):208]

MASA ITU EMAS


FIKRAH HIZBUT TAHRIR


Al-Fikr (Pemikiran), Thariqah Aqliyah (Pola Fikir Rasional),

Thariqah Ilmiyah (Pola Fikir Ilmiyah)


Definisi-definisi Syara’


Definisi hukum syara’ adalah seruan (khithab) Syari’ (Allah) yang berkaitan dengan perbuatan hamba (manusia). Sedangkan definisi wajib adalah sesuatu yang diminta dengan seruan yang bersifat pasti, atau sesuatu yang diberikan pahala bagi yang melakukannya dan diseksa bagi yang meninggalkannya. Haram adalah sesuatu yang dilarang dengan ketentuan yang bersifat pasti, atau disiksa bagi yang melakukannya.


Definisi-definisi Bukan Syara’


Definisi yang masuk kategori ini misalnya definisi tentang al-fikr (pemikiran), thariqah aqliyah (pola pikir rasional), thariqah ilmiyah (pola pikir ilmiyah) ataupun tentang masyarakat. Semua itu berhubungan dengan fakta.


Pemikiran, Akal dan Idrak (kesedaran)


Ketiganya memiliki makna yang sama, iaitu pencerapan (pemindahan) suatu fakta ke otak melalui panca indera, yang dipadukan dengan pengetahuan (informasi) yang diperoleh sebelumnya, yang dapat menjelaskan fakta tersebut.


Jadi, ada empat komponen yang diperlukan manusia agar mampu berfikir, iaitu adanya fakta, keberadaan otak yang sihat, panca indera dan adanya pengetahuan (informasi tentang fakta itu) sebelumnya.


Keempat komponen tersebut perlu bersatu agar tercapai proses berfikir yang melahirkan pemikiran, akal dan idrak.


Pola Fikir Rasional (Thariqah Aqliyah)


Pola fikir rasional (thariqah aqliyah) adalah cara yang digunakan untuk memahami sesuatu. Ia merupakan proses penggunaan akal agar sampai pada tingkat pemikiran. Dengan kata lain ia adalah cara yang digunakan akal untuk menghasilkan pemikiran. Inilah metod yang biasa digunakan dalam proses berfikir.


Adapun pola fikir rasional adalah metod pengkajian yang dapat ditempuh agar seseorang sampai pada tahap mengetahui hakikat sesuatu yang sedang dikaji, melalui penginderaan atas fakta. Proses pencerapan tadi dilakukan melalui panca indera menuju otak, dibantu dengan pengetahuan (informasi tentang fakta tersebut) yang sudah ada sebelumnya. Proses ini menghasilkan (pengertian atas hakikat) sebuah fakta. Penetapan (hakikat atas fakta) itu dinamakan pemikiran, atau disebut juga dengan idrak aqliy.


Pola fikir rasional dapat menjangkau objek yang dapat diindera seperti (objek kajian ilmu) fisik, atau (objek-objek) pemikiran seperti (kajian tentang) akidah, syari’at, atau juga menjangkau (pemahaman atas) objek ucapan seperti (kajian tentang) fiqih dan sastera. Pola fikir jenis ini merupakan cara yang lazim dan harus dilakukan seseorang agar sampai pada tingkatan idrak (memahami hakikat sesuatu). Proses ini mampu membentuk ‘aqlu al-asyya (memahami fakta secara objektif tanpa memerlukan proses yang rumit). Berdasarkan hal ini maka manusia mampu memahami objek apapun yang ingin diketahuinya.


Pola Fikir Ilmiah (Thariqah Ilmiyah)


Pola fikir ilmiah adalah metod pengkajian yang dapat ditempuh untuk mengetahui hakikat sesuatu yang sedang diteliti melalui berbagai percubaan ilmiah. Akan tetapi objeknya hanya menjangkau benda-benda yang bersifat kebendaan (empiris), tidak dapat menjangkau objek abstrak. Jadi tidak menjangkau objek pemikiran yang diperoleh manusia tanpa melalui analisis makmal.


Pola fikir ilmiah khusus dilakukan untuk ilmu-ilmu eksperimental dengan memperlakukan benda pada situasi/kondisi tertentu, bukan pada situasi/kondisi alami. Hasil yang diperoleh dibandingkan dengan hasil penelitian pada kondisi alami yang telah ada (kontrol). Dari percubaan dan hasil yang diperoleh serta perbandingan yang dilakukan, maka diambil suatu kesimpulan tentang hakikat benda yang diteliti. Bentuk percubaan ini lazim dilakukan di makmal.


Kesimpulan yang diperoleh seorang peneliti berdasarkan pola fikir ilmiah tadi menghasilkan sesuatu yang tidak pasti, hanya berupa dugaan (zhanni). Hasil yang berupa dugaan mengandungi kemungkinan keliru. Dalam pola fikir ilmiah kemungkinan terjadinya kekeliruan menjadi sebuah paradigma sesuai dengan kesimpulan yang muncul dari pola fikir ini.


Pola fikir ilmiah merupakan salah satu cabang dari thariqah aqliyah. Pola fikir ilmiah bukan asas dalam berfikir, kerana bukan dasar yang di atasnya dapat dibangun sesuatu yang lain. Pola fikir ilmiah hanya cabang dari pola fikir rasional. Apabila thariqah ilmiyah dijadikan sebagai asas, maka hal ini mengakibatkan tersingkirnya pengkajian sebahagian besar pengetahuan dan hakikat atas berbagai fakta. Bahkan dapat menyebabkan gugurnya banyak pengetahuan yang dapat kita pelajari dan mengandungi kebenaran. Padahal keberadaan pengetahuan itu nyata, dapat ditangkap oleh indera.


0 comments:

Post a Comment



 

MENGENAL HIZBUT TAHRIR