PENGERTIAN SYARIAH
Apa Pengertian Syariat Islam itu?
Menurut Ibn al-Manzhur yang telah mengumpulkan pengertian dari ungkapan dalam bahasa arab asli dalam bukunya Lisan al’Arab .[1] secara bahasa syariah itu mempunyai beberapa maksud. Diantara maksudnya adalah masyra’ah al-ma’ (sumber air). Hanya saja sumber air tidak mereka sebut syari’ah kecuali sumber itu airnya sangat berlimpah dan tidak habis-habis (kering). Kata syari’ah itu asalnya dari kata kerja syara’a, kata ini menurut ar-Razi dalam bukunya Mukhtar-us Shihah,[2] bermaksud nahaja (menempuh), awdhaha (menjelaskan) dan bayyan-al masalik (menunjukkan jalan). Sedangkan ungkapan syara’a lahum – yasyra’u – syar’an ertinya adalah sanna (menetapkan). Sedang menurut Al-Jurjani, syari’ah juga bermaksud mazhab dan thariqah mustaqimah /jalan yang lurus.[3] Jadi maksud kata syari’ah secara bahasa membawa banyak maksud. Ungkapan syari’ah Islamiyyah yang kita bincangkan maksudnya bukanlah semua membawa makna secara bahasa itu.
Suatu istilah, sering dipakai untuk menyebut pengertian tertentu yang berbeza dari makna bahasanya. Contohnya kata solat, secara bahasa ertinya doa. Kemudian syariat menggunakan istilah solat untuk menyebut perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbirat-ul ihram dan diakhiri dengan salam. Maka, apabila disebut saja kata solat, terus kita faham dengan aktiviti solat, bukan lagi kita fahami sebagai doa.
Kata syari’ah juga seperti itu, para ulama akhirnya menggunakan istilah syariah dengan erti selain erti bahasanya. Imam al-Qurthubi menyebut bahwa syariah ertinya adalah agama yang ditetapkan oleh Allah Swt untuk hamba-hamba-Nya yang terdiri dari berbagai hukum dan ketentuan.[4] Hukum dan ketentuan Allah itu disebut syariat kerana memiliki kesamaan dengan sumber air minum yang menjadi sumber kehidupan bagi makhluk hidup. Makanya menurut Ibn-ul Manzhur syariat itu ertinya sama dengan agama.[5]
Pengertian syariat Islam dapat kita peroleh dengan menggabungkan pengertian syariat dan Islam. Untuk kata Islam, secara bahasa ertinya inqiyad (tunduk) dan istislam li Allah (berserah diri kepada Allah). Hanya saja al-Quran menggunakan kata Islam untuk menyebut agama yang diturunkan oleh Allah kepada nabi Muhammad saw. Firman Allah menyatakan :
] الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ اْلإِسْلاَمَ دِينًا [
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni`mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. (TMQ. al-Ma’idah [05]: 3)
0 comments:
Post a Comment