ISLAM AGAMA SYUMUL

FIRMAN ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA; "Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah kalian ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah syaithan, kerana sesungguhnya syaithan itu adalah musuh yang nyata bagi kalian." [TMQ AL-BAQARAH(2):208]

MASA ITU EMAS


DARI PENGANUT KRISTIAN YANG TAAT, MENJADI PEJUANG KHILAFAH





Jamal Harwood
(Aktivis Dakwah, Konsultan Keuangan)



Saya termasuk pemeluk Kristen yang taat sebelum menemukan Islam. Ketika saya masih berusia belasan tahun saya begitu tertarik mendalami ajaran Kristen. Namun, saya memiliki beberapa pertanyaan serius mengenai hal-hal pokok agama Kristen seperti bagaimana peran banyak Nabi yang berbeda, siapa sebenarnya Isa. Saya pun mengalami  kebingungan memahami trinitas, anak tuhan, dan lain-lain. 

Itulah yang kemudian membuat saya mulai berpikir bahwa pada suatu saat, mungkin setelah menyelesaikan pendidikan, saya akan melakukan perjalanan dan mencari agama-agama lain di dunia. Saya berharap sepulangnya dari perjalanan itu saya akan memperoleh sesuatu yang lebih jelas dalam hal keimanan yang dapat menjawab semua pertanyaan saya itu dengan meyakinkan. Alhamdulillah, ketika usia saya sekitar 20 tahunan, saya bisa melakukan perjalanan dan melihat agama-agama lain dan hal ini menjadikan saya mulai mempelajari Islam dan akhirnya memeluknya.

Saya pindah ke Inggris beberapa saat sebelum saya memeluk Islam.  Sebelumnya saya tinggal di Kanada. Kaum Muslim yang saya temui di London, khususnya di Masjid Regents Park adalah orang-orang yang paling memberi pengaruh pada saya dan sangat membantu untuk menyarankan buku-buku untuk dibaca dan menjawab pertanyaan-pertanyaan saya. Semuanya sangat bersahabat dan saya senantiasa masih dekat dengan mereka. Karena saya pernah tinggal di beberapa negara lain saat saya muda dan sering melakukan perjalanan, saya senantiasa senang jika bertemu dengan orang-orang dari negara-negara lain, dengan agama dan kebudayaan yang berbeda.

Akhirnya saya memutuskan memeluk Islam pada 1986. Keputusan saya justru didukung oleh orangtua saya. Ketika itu mereka tinggal di negara lain, jadi kami tidak selalu bisa berhubungan. Tapi saya ingat dengan sangat jelas bahwa ayah saya sebelumnya pernah bekerja dengan orang-orang Muslim dan mengatakan bahwa Islam menekankan pada keluarga jadi dia bilang “Lanjutkan saja “.

Memang tidak mudah mengawali hal yang baru. Banyak tantangan. Mempelajari kewajiban-kewajiban dasar Islam itu perlu waktu. Apalagi saya tidak dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang Islam berarti ada banyak hal yang harus saya pelajari. Tapi tidak ada yang terlalu sulit. Dan saya mempunyai pengalaman yang tidak terlupakan sejak menjadi seorang Muslim yakni pergi haji tahun 1994 melihat Ka’bah untuk pertama kalinya.

Setelah memeluk Islam, saya berbicara kepada saudara laki-laki maupun perempuan saya (semuanya Kristen) mengenai Islam kapanpun saya bisa. Beberapa saudara perempuan saya adalah orang-orang yang memegang teguh agama Kristen tapi kami tetap berhubungan baik, tidak ada kebencian, dan mereka suka anggota keluarga yang lain (yakni istri dan anak-anak saya) jadi hal ini sangat positif. Majalah Time pernah menampilkan suatu tulisan mengenai saya dan ketika itu sebagian besar anggota keluarga saya agak terkejut ketika mereka tahu bahwa saya aktif secara politik di Hizbut Tahrir, bahkan sebagian dari mereka menunjukkan kekhawatirannya bahwa aktivitas politik saya itu bisa menyulitkan saya dengan adanya sentimen-sentimen anti Islam di banyak bagian dunia. Saya katakan pada mereka, “Senantiasa ada risiko atas segala sesuatu tapi lebih baik melakukan sesuatu dengan alasan yang baik daripada menunggu sesuatu terjadi pada Anda.”

Dakwah Bersama HT

Alhamdullillah, saya pertama kali bertemu beberapa anggota HT tahun 1988. Saya prihatin dengan banyaknya ketidakadilan dan kemunduran yang saya lihat di dunia Muslim. Betapa pentingnya gagasan ummah, tapi banyak yang memiliki sedikit pemahaman politik mengenai sebab-sebab kemunduran itu, disamping tidak memiliki solusi untuk mengatasi kemunduran itu. HT berbicara mengenai isu-isu itu dan memberikan solusi-solusi yang jelas.

Ketika saya mulai belajar di HT, saya memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai Usul Fiqh, Ijtihad, dan Syariah, yang kesemuanya adalah penting dalam mengembangkan pemahaman saya mengenai Islam dan lebih baik dari apa yang sebelumnya saya baca dan pelajari. Buku-buku yang telah dikeluarkan partai adalah mengenai Sistem Islam, Konsep-konsep Hizbut Tahrir dan Struktur Partai adalah di antara buku-buku yang sangat bagus bagi yang ingin mendapatkan pemahaman yang baik mengenai dasar-dasar Islam dan keadaan umat pada saat ini. (mediaumat.com)

0 comments:

Post a Comment



 

MENGENAL HIZBUT TAHRIR