.::IBADAH DALAM SYARI'AT ISLAM::.
.::IBADAH DALAM SYARI'AT ISLAM::.
Ibadah adalah fenomena yang ada sepanjang sejarah manusia. Sebab, iamerupakan keperluan manusia seperti makan, minum, buang hajat,berkomunikasi, kahwin, dan sebagainya. Ibadah adalah manifestasinaluri beragama (gharizah tadayyun) yang dimiliki oleh setiap orang.Oleh kerana itu, dari masa ke semasa di berbagai pelusuk bumi ini adaorang yang melakukan aktiviti ibadah seperti penyembahan para dewa dikalangan orang-orang Yunani, Romawi, India, China dan bangsa-bangsalainnya. Ada yang menyembah matahari, menyembah bulan, menyembahbintang, menyembah api, menyembah lembu, menyembah batu, menyembahkayu, dan sembahan-sembahan lainnya.
Dalam konteks hukum syari'at Islam, ibadah yang secara bahasa ertinyataat, adalah aktiviti hubungan manusia sebagai hamba dengan Allah SWTSang Pencipta sebagai Zat yang disembah(ma'buud). Allah SWT sebagaipenentu syari'at Islam (musyarri') telah menurunkan hukum-hukum yangsangat terperinci tentang ibadah dan ini dapat dirujuk pada berbagai kitabfiqh yang membahas masalah-masalah ibadah seperti solat, zakat, shaum(puasa), haji, dan lain-lain. Inilah yang disebut ibadah secara khusus.
Sedangkan secara umum, ibadah adalah taat kepada segala perintahAllah dan menjauhi segala larangan-Nya. Allah SWT berfirman:
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya merekamenyembah-Ku. (TMQ. Adz-Dzaariyaat [51]: 56).
Tulisan ini membahas falsafah ibadah dalam erti khusus,sasaran-sasaran yang mesti dicapai dalam setiap melakukan ibadah,bentuk dan sifat ibadah, dan bekas-bekas hasil ketekunan ibadah.
.::SASARAN-SASARAN IBADAH::.
Setiap kali seorang muslim melaksanakan ibadah, dia harus memilikitarget atau sasaran sebagai sesuatu yang hendak dicapai dalamaktivitinya itu. Ini perlu diperhatikan agar ibadahnya dilakukandengan serius dan tidak menjadi sia-sia.
Islam mengajarkan bahawa dalam setiap ibadah ada target atau sasaranyang mesti dicapai. Sebagai contoh, sasaran seorang muslim yangikhlas dalam melaksanakan sholat adalah menjauhkan diri dariperbuatan yang keji dan munkar.
Allah SWT berfirman:
Sesungguhnya solat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji danmungkar. (TMQ. Al-Ankabuut [29]: 45).
Dalam menjalankan kewajipan ibadah puasa, seorang muslim mestimencapai target untuk memiliki kemampuan membentengi diri dariperbuatan yang diharamkan oleh Allah seperti berdusta, bersaksi palsu,berzina, berjudi, meminum khamr (arak/minuman yang memabukkan),mengambil riba, dan lain-lainnya.
Allah SWT berfirman:
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasasebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamubertakwa. (TMQ. Al-Baqarah [2]: 183).
Ketika seorang muslim yang kaya memberi zakat kepada fakir miskin darihartanya yang sudah sampai kewajipan membayar zakat (nishab) setiaptahun (haul), ia mesti mencapai sasaran dan target membersihkanjiwanya dari sifat kedekut (bakhil) dan mensucikan dirinya agarmendapat keredhoan di sisi Allah.
Allah SWT berfirman:
Ambillah zakat dari sebahagian harta mereka, dengan zakat itu kamumembersihkan dan mensucikan mereka. (TMQ. At-Taubah [9]: 103).
.::BENTUK DAN SIFAT IBADAH::.
Ibadah memiliki bentuk dan sifat tertentu yang khas iaitu:
Pertama, ibadah bersifat tauqifiyah dan diterima apa adanya dari Zatyang disembah(Allah swt). Apa yang ditetapkan Allah melalui nash-nashal-Qur'an dan as-Sunnah dilaksanakan sebagaimana pengertiannya tanpadisalahi. Seorang muslim (secara bahasa ertinya pasrah) melaksanakansholat, shaum, mahupun haji dengan cara tertentu. Tidak dibenarkanseorang muslim solat dengan meletakkan kedua tangannya di tengkuknya,sebab tidak ada nash yang menyebut hal itu. Juga tidak dibenarkanseorang muslim melaksanakan kewajipan haji di bulan Ramadhan, sebab haji itu telah ditetapkan waktunya menurut sunnah Rasul iaitu dibulan Zulhijjah.
Rasulullah Saw bersabda:
"Solatlah kamu sebagaimana aku sholat."
"Ambilah dariku manasik (tatacara ibadat haji) kamu."
Rasulullah Saw bersabda:
"Solatlah kamu sebagaimana aku sholat."
"Ambilah dariku manasik (tatacara ibadat haji) kamu."
Kedua, ibadah itu secara hukum diperintahkan oleh Allah tanpa sebabdisyari'atkannya (tanpa ilat syar'iyyah). Misalnya, disyari'atkannyawudhu bukanlah demi kebersihan. Diwajibkannya solat bukanlah supayakaum muslmin berolahraga.
Ketiga, ibadah hanya dilakukan untuk Allah semata. Hukum-hukum ibadahmengatur hubungan seorang muslim, sebagai makhluk, dengankhaliknya(Penciptanya). Maka tidak boleh seorang muslim dalamibadahnya menyekutukan Allah SWT dengan seorang pun di antaramakhluk-Nya. Ibadah atau menyembah-Nya semata merupakan hak tunggalAllah SWT. Itulah makna lailaha illallah, yakni la ma'buuda illallah.Ertinya, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah.
Allah SWT berfirman:
Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, tuhan apapun yanglain. (TMQ. Al-Qashash [28]: 88).
Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah iamengerjakan amal yang soleh dan janganlah ia mempersekutukanseorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya. (Qs. al-Kahfi [18]: 110).
Keempat, ibadah yang diterima hanyalah yang dikerjakan dengan niatikhlas lillahi ta'ala. Seorang muslim yang melaksanakan solat Maghribtanpa niat lillahi ta'ala, solatnya tidak diterima, tidak mendapatpahala, dan belum menggugurkan kewajipan solat itu sendiri.
Rasulullah Saw bersabda:
"Sesungguhnya amal-amal (mesti dikerjakan) dengan niat." [HR. Bukhari].
Maksud dari amal-amal pada hadis tersebut adalah khusus amal ibadah,sebab amal selain ibadah tak perlu disertai niat.
Kelima, ibadah kepada Allah secara langsung, tanpa perantara. Seorangmuslim solat menghadap Allah SWT dan berkata-kata dalam bacaansolatnya langsung kepada Allah SWT. Ketika seorang muslimberlapar-lapar di dalam berpuasa, laparnya itu langsung dihubungkandan diniatkan untuk Allah SWT. Dan dengan kekuasaan Allah SWT setiapmuslim langsung mendapatkan hot line untuk bermunajat dan mengajukansegala keluh kesahnya kepada Allah SWT di dalam doa-doanya. Allah SWT telah menyatakan dalam firman-Nya:
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka(jawaplah), bahawasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonanorang yang berdo`a apabila ia memohon kepada-Ku. (TMQ. Al-Baqarah [2]:186).
Keenam, ibadah mudah dilaksanakan. Allah SWT tidak memerintahkankepada hamba-Nya sesuatu yang tak mampu dilaksanakan. Bahkan dalamhukum-hukum ibadah ada rukhshoh atau keringanan. Seorang muslim yangsakit boleh sholat sambil duduk. Seorang musafir boleh berbuka(tidak shaum) di bulan Ramadhan. Orang yang sakit dan buta dibebaskandari kewajipan jihad fi sabilillah.
Allah SWT berfirman:
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (TMQ. al-Baqarah [2]: 286).
Rasulullah Saw bersabda:
"Sesungguhnya agama (Islam) ini mudah."
.::PENGARUH IBADAH::.
Ibadah yang dilakukan seorang muslim secara ikhlas dan tekun akanmembentuk bekas dalam dirinya antara lain:
Pertama, memperkuat hubungannya dengan Allah SWT. Sebab, seharisemalam dia menghadap kepada-Nya, bermunajat, meminta pertolongan danbantuan-Nya. Setiap raka'at dia berbicara kepada-Nya:
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kamimohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (TMQ.al-Faatihah [1] 5-6).
Ia pun berpuasa, membaca al-Qur'an, berzikir, bersedekah, berjihad,dan lain-lain.Semuanya itu membuatnya semakin dekat dengan Allah SWT.
Kedua, ibadah membentuk ketenangan jiwa dalam diri seorang muslim.Sebab, setelah beribadah, seorang muslim merasakan bahawa dirinyasenantiasa taat kepada Allah, dan Dia akan membalas ibadahnya dengansebaik-baik balasan, maka dia akan merasa tenang dengan masa depannyayang hakiki, yakni akhirat.
Ketiga, ibadah akan memperkuat kualiti akhlak seorang muslim, yaknisifat-sifat terpuji yang melekat bersama ibadahnya. Solat, misalnya,akan membuat seorang muslim lebih tawadhu' (rendah hati), khusyu',jauh dari perbuatan keji dan munkar. Shaum(puasa) akan membuatnyalebih sabar, lebih jujur, dan menjaga kesucian ('iffah) dirinya. Solatjama'ah dan haji akan membuatnya lebih tawadhu' dan menonjolkanukhuwah Islamiyah. Zakat akan membuatnya semakin pemurah dan lebihmengutamakan orang lain. Sedangkan jihad akan menjadikannya semakinberani, sabar, dan siap menanggung risiko apapun demi menegakkankalimah Allah swt.
.::KHATIMAH::.
Betapa hebatnya seorang muslim yang ikhlas dan tekun beribadah dengansegala kesedaran akan sasarannya, sifat, dan pengaruh yang timbuldari aktivitinya.Jelas,dalam sebuah hadis qudsi Rasul saw bersabda,bahawa Allah SWT berfirman:
"Tiada henti-hentinya hamba-Ku mendekatkan dirinya kepada-Ku denganperbuatan-perbuatan sunnah nafilah sehingga Aku mencintainya. KalauAku sudah mencintainya, maka aku akan menjadi pendengarannya yang iamendengarkan dengannya dan Aku akan menjadi penglihatannya yang iamelihat dengannya dan Aku akan menjadi tangannya yang ia pergunakan,dan Aku akan menjadi kakinya yang ia berjalan dengannya. Jika iameminta kepada-Ku nescaya akan Kuberi, jika dia memohon perlindungankepada-Ku, nescaya Aku lindungi." [HR. Bukhari].
Allah SWT berfirman:
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (TMQ. al-Baqarah [2]: 286).
Rasulullah Saw bersabda:
"Sesungguhnya agama (Islam) ini mudah."
.::PENGARUH IBADAH::.
Ibadah yang dilakukan seorang muslim secara ikhlas dan tekun akanmembentuk bekas dalam dirinya antara lain:
Pertama, memperkuat hubungannya dengan Allah SWT. Sebab, seharisemalam dia menghadap kepada-Nya, bermunajat, meminta pertolongan danbantuan-Nya. Setiap raka'at dia berbicara kepada-Nya:
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kamimohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (TMQ.al-Faatihah [1] 5-6).
Ia pun berpuasa, membaca al-Qur'an, berzikir, bersedekah, berjihad,dan lain-lain.Semuanya itu membuatnya semakin dekat dengan Allah SWT.
Kedua, ibadah membentuk ketenangan jiwa dalam diri seorang muslim.Sebab, setelah beribadah, seorang muslim merasakan bahawa dirinyasenantiasa taat kepada Allah, dan Dia akan membalas ibadahnya dengansebaik-baik balasan, maka dia akan merasa tenang dengan masa depannyayang hakiki, yakni akhirat.
Ketiga, ibadah akan memperkuat kualiti akhlak seorang muslim, yaknisifat-sifat terpuji yang melekat bersama ibadahnya. Solat, misalnya,akan membuat seorang muslim lebih tawadhu' (rendah hati), khusyu',jauh dari perbuatan keji dan munkar. Shaum(puasa) akan membuatnyalebih sabar, lebih jujur, dan menjaga kesucian ('iffah) dirinya. Solatjama'ah dan haji akan membuatnya lebih tawadhu' dan menonjolkanukhuwah Islamiyah. Zakat akan membuatnya semakin pemurah dan lebihmengutamakan orang lain. Sedangkan jihad akan menjadikannya semakinberani, sabar, dan siap menanggung risiko apapun demi menegakkankalimah Allah swt.
.::KHATIMAH::.
Betapa hebatnya seorang muslim yang ikhlas dan tekun beribadah dengansegala kesedaran akan sasarannya, sifat, dan pengaruh yang timbuldari aktivitinya.Jelas,dalam sebuah hadis qudsi Rasul saw bersabda,bahawa Allah SWT berfirman:
"Tiada henti-hentinya hamba-Ku mendekatkan dirinya kepada-Ku denganperbuatan-perbuatan sunnah nafilah sehingga Aku mencintainya. KalauAku sudah mencintainya, maka aku akan menjadi pendengarannya yang iamendengarkan dengannya dan Aku akan menjadi penglihatannya yang iamelihat dengannya dan Aku akan menjadi tangannya yang ia pergunakan,dan Aku akan menjadi kakinya yang ia berjalan dengannya. Jika iameminta kepada-Ku nescaya akan Kuberi, jika dia memohon perlindungankepada-Ku, nescaya Aku lindungi." [HR. Bukhari].
0 comments:
Post a Comment